Kita sering mencoba untuk menciptakan identitas kita dengan apa yang kita miliki, dengan harta kita dan posisi kita, dengan status kita, namun identitas kita sebenarnya diciptakan oleh perilaku kita, dengan apa yang kita lakukan dan yang lebih penting bagaimana kita melakukan apa yang kita lakukan.
Apa yang benar-benar penting adalah bukan apa yang Anda punya, status Anda atau posisi yang Anda pegang, tetapi siapa Anda dan bagaimana Anda berperilaku.
Kita telah menjadi suatu masyarakat yang membudaya, di mana kita cenderung mengukur status orang dengan harta mereka dan posisi mereka. Kita tidak lagi mengukur mereka dengan kontribusi mereka kepada masyarakat.
Hal ini telah menciptakan tekanan besar untuk terus memamerkan perangkap "sukses", hal-hal material yang menciptakan kesan seolah-olah kita sudah sukses. Namun sebenarnya kita melewati jalan menuju perangkap "sukses" dan menciptakan masalah.
Masalah pengeluaran uang untuk membeli hal-hal yang tidak perlu, yang membuat Kita tidak terkesan dengan orang yang tidak kita sukai. Hal ini menyebabkan ketidakamanan yang konstan, pertama kita bisa membeli barang-barang dan kedua, bagaimana jika seseorang yang tidak kita sukai mendapat sesuatu yang lebih besar, lebih baik, lebih cepat, lebih cerah. Tentu kita akan merasa tersaingi, dan kita pun membeli barang yang lebih baik dari orang lain. Hal ini membuat Kita mengorbankan ketenangan pikiran, hanya untuk ilusi kenyamanan materi dan kekuasaan.
Sadari bahwa kepribadian Anda lebih penting daripada harta Anda. Sadari bahwa apa yang Anda lakukan adalah lebih penting daripada apa yang Anda miliki. Sadarilah bahwa "bagaimana" Anda melakukan apa yang akan Anda lakukan adalah lebih penting daripada apa yang Anda lakukan. (bingung ea)
Tindakan Anda memiliki pengaruh lebih besar pada reputasi Anda, daripada posisi yang Anda pegang atau harta yang Anda miliki. Satu hal yang bisa Anda ambil dari Anda di mana pun Anda pergi, adalah Anda. (tambah aneh kata-katanya ea )
Pastikan bahwa Anda layak menjadi Manusia. Sadari bahwa semua harta dan posisi bersifat sementara, hari ini ada disini, mungkin besok sudah tidak ada lagi. Pikirkan semua perubahan yang telah terjadi dalam hidup Anda. Yang konstan adalah hanya "Anda". Jadi memilih untuk "Menjadi Manusia" dan bukan "Manusia Menjadi / Memiliki".(masih bingung )
Lalu mengapa di katakan demikian, mari kita renungkan arti dan pengertian manusia, Manusia adalah "orang, insan, makhluk yg berbudi pekerti, makhluk yang sempurna, berakal (mampu menguasai makhluk lain selaian manusia), berpikir, bijaksana, bertanggung jawab dan lain sebagainya.
Jadi jika demikian, apakah kita memilih menjadi Manusia (sesuai dengan arti dan pengetian di atas), atau Manusia Menjadi (kebalikannya dari yang baik: menjadi serakah, menjadi iri dengki, menjadi tidak baik, mejadi tidak bijaksana, dan lainnya). Tambah bingung nih
Sekarang kembali ke pribadi masing-masing, apakah yang akan kita pilih, memilih untuk menjadi Manusia, atau Manusia Menjadi
0 Response to "Menjadi Manusia Atau Manusia Menjadi"
Post a Comment
Harap meninggalkan komentar dengan bahasa yang baik dan benar