Apple Tak Pernah Bantah Rumor iPhone Murah

Surat kabar Shanghai Evening News sempat memublikasikan hasil wawancara mereka dengan Phil Schiller, Senior Vice President Apple, pada ajang CES 2013, Jumat (11/1/2013).

Dalam wawancara tersebut, Schiller dengan tegas menyatakan Apple tidak akan mengembangkansmartphone yang lebih murah hanya demi mengejar market share. 


"Meskipun smartphone dengan harga murah memang populer, ini tidak akan pernah menjadi masa depan dari produk Apple. Faktanya, walaupun market share Apple di pasaran smartphone baru mencapai 20 persen, kami memiliki 75 persen keuntungan," ucap Schiller pada artikel pertama. 
Pernyataan tersebut sempat membuat heboh dunia teknologi. Pasalnya, setelah artikel tersebut muncul, banyak media besar yang memberitakan Apple akan meluncurkan iPhone low-end dengan harga murah demi menggaet pasaran negara berkembang. Pernyataan petinggi Apple tersebut seperti menyanggah rumor yang sudah banyak beredar tersebut.

Namun, tepat setelah satu hari artikel tersebut beredar, Shanghai Evening News, Sabtu (12/1/2013), kembali merilis artikel wawancara dengan Schiller, tetapi dengan beberapa perubahan. Dalam artikel baru ini, surat kabar asal China tersebut menghapus semua tautan referensi yang terkait dengansmartphone murah.

Komentar Schiller yang sudah disebutkan di atas pun diganti dengan pernyataan berikut ini, "Apple selalu fokus dalam menyediakan produk terbaik untuk konsumennya. Kami tidak akan secara membabi buta mengejar market share".

"Kami tidak akan mendiskusikan rencana untuk produk masa depan kami," lanjut Schiller dalam artikel baru tersebut.

Dengan berubahnya pernyataan dari Schiller ini pada artikel tersebut, bisa diartikan Apple tak pernah membantah atau menyangkal kabar keberadaan iPhone versi murah tersebut.

Evening News juga mengubah judul artikel tersebut dari "Apple Tidak Akan Mendorong SmartphoneMurah demi Market Share" menjadi "Apple Ingin Menyediakan Produk Terbaik, Tidak Akan Membabi Buta Mengejar Market Share".

Hingga saat ini, masih belum diketahui mengapa Evening News akhirnya mengubah artikel tersebut. Salah satu dugaan yang banyak beredar adalah Evening News kurang tepat dalam menerjemahkan pernyataan dari Schiller. 

Sumber : Klik Here